Penurunan kualitas udara yang terjadi di Jakarta belakangan ini menjadi topik hangat di setiap kanal berita menjadi perhatian seluruh kalangan masyarakat. Kualitas udara di Ibukota yang semakin memburuk di tahun 2023 ini telah memberikan dampak yang cukup signifikan pada kualitas hidup masyarakat. Udara menjadi sumber daya vital bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Kebutuhan udara jauh lebih penting dibandingkan dengan kebutuhan makanan dan air.
Diberitakan laman CNBC Indonesia, Meskipun kualitas udara saat ini mulai membaik namun keadaan ini telah mengakibatkan ratusan ribu masyarakat terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di tahun 2023 yang meningkat drastis dari kondisi sebelum pandemi. Dilansir dari cnbcindonesia.com, telah terjadi ribuan kematian di Jakarta pada tahun 2023 ini yang disebabkan oleh permasalahan kualitas udara yang buruk.
Polusi udara yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang berkontribusi dalam pencemaran udara didominasi oleh emisi pembakaran bahan bakar transportasi dan disusul oleh PLTU dan kemudian dari sektor industri (CNBC Indonesia, 2023). Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Rapat Terbatas Kabinet di Istana Negara, Jakarta pertengahan bulan ini. Berdasarkan data IQAir pada pagi hari ini Rabu (30/8/2023) pukul 06.00 WIB kualitas udara di Jakarta kembali ke status tidak sehat dengan indeks kualitas udara AQI US 177 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 21 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO (CNBC Indonesia, 2023).
Dilansir dari laman cnbcindonesia.com, pemerintah telah berupaya untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi), salah satunya dengan menerapkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca). IQAir merekomendasikan masyarakat Jakarta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan masker, penyaring udara dalam ruangan, menutup jendela, dan membatasi aktivitas di luar ruangan. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi kesehatan dari paparan udara yang kotor dan berpotensi berbahaya.
Sebagai informasi, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara, yakni:
Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai pencemaran udara dan kualitas udara dapat dibaca lebih lanjut pada buku Esensi Pencemaran Udara karya Sumarni Hamid Aly, dkk yang diterbitkan oleh Graha Ilmu.
Buku tersebut terdapat di koleksi Perpustakaan Widyatama Pradita dengan Nomor Panggil 363.73 SUM e.
Sumber:
https://www.antaranews.com/infografik/3701868/cegah-dampak-polusi-dengan-6m-dan-1-s